BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Pada
tahun 2011 ini banyak sekali muncul merk sepatu baru. Ada beberapa orang
mengeluh dengan pengguna sepatu biasa, berbagai alasan mulai dari kaki terasa
sakit, tidak nyaman, cepat rusak dan lain sebagainya. Sepatu yang baik adalah
sepatu yang aman dan nyaman. Apapun itu, sepatu yang aman adalah sepatu yang
terbuat dari lapisan cangkang luar yang melindungi kaki dan menyisakan cukup
ruang.
Sekarang
ini banyak sekali terdapat merk-merk sepatu yang ditawarkan ke pembeli seperti
: logo, reeker, nike, dan lain sebagainya. Dimana masing-masing merk sepatu
tersebut berusaha untuk membuat produknya lebih unggul disbanding merk lain.
Kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memang peranan penting dalam
menjunjung kelangsungan usaha dan perkembangan suatu perusahaan. Dengan kata
lain, pihak produsen harus mampu merebut hati pembeli akan hasil produksi yang
dijual dan berupaya untuk memuaskan kebutuhan pembeli.
Dalam
memahami perilaku pembelian tentu tidak mudah kiranya pembeli mempunyai sifat
yang berbeda-beda bagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas,
disamping itu dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal lain yang
berakibat langsung terhadap pembelian.
Oleh
sebab itu konsumen harus dapat mengambil perubahan perilaku tersebut dengan
berusaha membimbingnya, yaitu dengan mempengaruhi pembeli dalam membeli produk
yang ditawarkan. Dan melalui evaluasi berkala demi kelangsungan hidup produsen
itu sendiri tidak semua merk sepatu yang mampu diminati oleh sebagian besar
konsumen yang ada, tetapibeberapa saja. Salah satunya merk new era yang menjadi
pilihan konsumen khususnya masyarakat Pacitan.
Pengetahuan
tentang perilaku belanja konsumen sangat penting dalam praktek pemasaran.
Keputusan yang sukses oleh organisasi bisnis memerlukan pemahaman. Keputusan
dibidang ini dimulai dengan menganalisa lebih dulu dalam situasi yang tepat,
sehingga dapat mempengaruhi kesediaan konsumen untuk membeli sepatu merk new
era yang ditawarkan.
Dewasa
ini, perilaku pembelian semakin komplek yang mana sering kali konsumen membeli
produk tidak sebagai rutinitas melainkan sebagai pembelian berdasarkan situasi
yang diinginkan. Dalam hal ini, faktor situasi mempengaruhi pembelian konsumen
terhadap kategori produk tertentu. Maka tidak mengherankan, jika kini
perkembangan inovasi berusaha untuk menarik minat beli konsumen. Perusahaan
berusaha menarik minat beli konsumen dengan mendesain semua bagian sepatu
sehingga dapat merangsang perilaku pembalian, khususnya yang mengarah pada
situasi unpurchase, yaitu situasi
pembelian yang tidak direncanakan sebelumnya oleh konsumen.
Pengaruh
situasi merupakan kondisi sementara atau setting yang terjadi dalam lingkungan
pada waktu dan tempat tertentu (Assael,
1998). Pemasar dalam mengembangkan strateginya harus berusaha memahami asal
usul faktor situasi yang mempengaruhi keputusan pembelian. Beberapa tipe
situasi yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen yaitu: situasi konsumsi,
situasi pembelian dan situasi komunikasi.
Sepatu
new era nampaknya sudah menjadi tuntunan para anak sekolah. Sering dikatatakan
“ kalau sekolah sepatunya harus new era kalau tidak mau dicap tidak gaul “ melihat
keadaan ini penulis tertarik untuk melekukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Variabel Harga, Promosi, Dan
Kualitas Sepatu Merk New Era Terhadap Perilaku Pembelian Di SMK N 2 Pacitan “
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Seberapa besar pengaruh variable harga
terhadap perilaku pembelian sepatu merk new era di SMK N 2 Pacitan
2.
Seberapa besar pengaruh variable promosi
terhadap perilaku pembelian sepatu merk new era di SMK N 2 Pacitan
3.
Seberapa besar pengaruh variable
kualitas terhadap perilaku pembelian sepatu merk new era di SMK N 2 Pacitan
4.
Variabel manakah yang mempunyai pengaruh
paling dominan terhadap perilaku pembelian di SMK N 2 Pacitan
Sedangkan
untuk menghindari permasalahan-permasalahan yang timbul dalam penelitian ini,
penulis membatasi masalahnya sebagai berikut:
1.
Variabel yang digunakan terdiri dari
harga, promosi, kualitas.
2.
Responden hanya pengguna sepatu merk new
era yang berada di SMK N 2 Pacitan.
1.3
Tujuan
Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1
Tujuan
Penelitian
1.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh
variable harga terhadap perilaku pembelian di SMK N 2 Pacitan
2.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh
variable promosi terhadap perilaku pembelian di SMK N 2 Pacitan
3.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh
variable kualitas terhadap perilaku pembelian di SMK N 2 Pacitan
4.
Untuk mengetahui pengaruh variable yang
dominan terhadap perilaku pembelian di SMK N 2 Pacitan
1.3.2
Manfaat
Penelitian
1.
Bagi Penulis
Dapat
digunakan untuk menerapkan teori yang telah diperoleh penulis dibangku kuliah
dan untuk menambah dan memperluas wawasan dan pengetahuan.
2.
Bagi Pihak Lain
Sebagai
tambahan pengetahuan, wawasan, dan referensi bagi yang ingin mengembangkan
penelitian ini, dan sebagai sumbangan pemikiran da;am menyebarluaskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran
merupakan kegiatan utama perusahan yang dilakukan oleh para pengusahadalam
upaya untuk mengembangkan perusahaan dan untuk mendapatkan laba sehingga
kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan.Berhasil dan tidaknya dalam
pencapaian tujuan perusahaan tergantung pada keahlian mereka dibidang
pemasaran, produksi, keuangan, maupun dibidang lainnya, selain itu kemmpuan
manajer dalam mengkombinasikan faktor faktor tersebut juga sangat mempengaruhi.
Dibandingkan
bisnis lainnya, pemasaran lebih
berurusan dengan pelanggan.
Menurut Kotler dan Amstrong(2003, h 5) pemasaran
merupakan proses pemberian layanan kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Inti pemikiran dan praktek pemasaran adalah
menciptakan,memahami, mengkomunikasikan dan memberikan nilai dan layanan kepada
konsumen.
Menarik dan mempertahankan konsumen merupakan
sasaran utama pemasaran.Menarik konsumen dengan cara menjanjikan nilai yang
lebih tinggi. Dan mempertahankan konsumen dengan memberikan kepuasan.
Amerika
Marketing Association mendifinisikan pemasaran sebagai suatu kegiatan yang
meliputi kegiatan pelaksanaan usaha niaga yang arahkan pada arus barang dan
jasa dari produsen dan konsumen.
Menurut
Kotler dan Amstrong (2003 h, 7) pemasaran didifinisikan sebagai suatu proses
social dan manajerial individu dan
kelompok untuk memperoleh apa yang merek butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produ serta nilai dengan pihak lain.
2.1.2 Bauran Pemasaran
Tujuan pemasaran untuk memperoleh keuntungan yang
setinggi tinginya akan bisa tercapai
apabila kegiatan pemasaran yang menguntungkan, kegiatan pemasaran yang
menguntungkan akan tercapai dengan melakukan bauran pemasaran.
Menurut
Kotler yang dialih bahasakan oleh Damos
Sihombing (2002 : 18 ),”Bauran
pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus menerus mencapai
tujuan pemasarannya di pasar sasarannya.”
Bauran
pemasaran dapat dikelompokkan menjadi empat ( 4 P ),yaitu : product,price,place dan promotion.
1.Product (produk), adalah segala sesuatu
yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilhat ,dipegang , dibeli atau
dikonsumsi. Produ dapat terdiri dari Product variety , quality , design , feature , brand name ,
packaging , sizes , service , warranties , and returns.
2. Price
(harga ) , yaitu sejumlah uang yang
konsumen bayar untuk membeli produk mengganti hal milik produk . Harga meliputi last price , discount , allowance , payment period , credit terms
, and retail price.
3. Place
(tempat ) , yaitu berbagai
kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan / dijual
terjankau dan tersedia bagi pasar
sasaran . Tempat meliputi antara lain channels
, coverage , assortments , location , inventory , and transport.
4. Promotion ( promosi ), yaitu berbagai
kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada
pasar sasaran.
2.1.3 Perilaku
Konsumen
Perilaku
konsumen merupakan salah satu aspek penting dalam pemasaran , karena melalui
tentang pemahaman perilaku konsumen
, pemasaran dapat
memahami harapan pelanggan
yentang produknya , sehingga perilaku
pelanggan sebagai fokus
bisnis saat ini dapat
dipahami oleh pemasar (
Tjiptono , 2003:38 ) . Istilah
periklaku erat hubungannya dengan permasalahan manusia . Perilaku konsumen adalah
tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan , mengkonsumsi , dan
menghabiskan produk dan jasa termasuk
proses keputusan yang mendahului dan
menyusuli tindakan ini (
Setiadi , 2003: 3 )
Menurut Sciffman dan Kanuk
(dalam Tjiptono, 2003:40), Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari , membeli , menggunakan , mengevaluasi , dan
menghentikan konsumsi produk , jasa dan gagasan . Sehingga dapat dikatakan
bahwa perilaku konsumen menyangkut perilaku seseorang dalam mendapatkan dan
menghabiskan produk atau jasa termasuk proses pengambilan keputusannya.
Pertilaku
konsumen menurut Kotler (2003:203 )
dapat dipahami melalui rangsangan pemsaran dan lingkungan yang masuk kesadaran
pembeli serta karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya yang
kemudian menghasilkan keputusan pembelian tertentu.
Adapun
factor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen tersebut adalah factor social
, budaya , pribadi dan kekuatan psikologis , dimana factor budaya dikatakan
mempunyai pengaruh yang paling luas dan dalam.
Dari
difinisi diatas , kita mengetahui bahwa ada dua komponen kunci yang harus
dilakukan perusahaan untuk memahami perilaku konsumen:
a.
Perusahaan harus berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
b.
Perusahaan mempelajari proses pertukaran, yaitu dua pihak yang saling
mentransfer sesuatu yang bernilai bagi orang lain.
2.1.4 Tiga Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan
Konsumen
1. Konsumen Individu
Pilihan
merk dipengaruhi oleh; (1). Kebutuhann
konsumen , (2) Persepsi atas karakteristik merk , dan (3). Sikap kearah pilihan.
Sebagai tambahan , pilihan merk dipengaruhi oleh Demografi konsumen ,gaya hidup
dan karakteristik personalia.
2.Pengaruh Lingkungan
Linkungan pembelian
konsumen ditunjukkan oleh (1). Budaya (Norma kemasyarakatan , pengaruh
kedaerahan atau kesukuan ), (2). Kelas social (keluasaan group social ekonomi
atas harta milik konsumen ), (3). Group
tata muka (teman ,anggota keluarga, dan group referensi ) dan (4).Faktor
menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang
menggunakan mobil dan kalangan usaha).
3. Marketing strategy
Merupakan variabel
dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi
konsumen. Variabel-variabelnya adalah (1). Barang, (2). Harga, (3). Periklanan
dan (4). Distributor yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan
.Pemasar harus mengumpulkan informasi ndari konsumen untuk evaluasi kesempatan
utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Penelitian pemasaran memberikan
informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi
tentan karakteristik merk , dan sikap terhadap pilihan merk.Strategi pemasaran
kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen.
2.1.5 Model model perilaku konsumen
Model perilaku konsumen
merupakan suatu konsepsi tentang bagaimana perilaku terjadi dan dibentuk.
Pabila model tersebut akurat, maka mungkin untuk merancang strategi yang
efektif untuk mempengaruhi perilaku tersebut.Akan tetapi jika tidak akurat,
maka hal yang sama akan terjadi. Menganalisa tentang perilku konsumen merupakan
sesuatu yang sangat kompleks, terutama karena banyaknya variable yang
mempengaruhi dan kecenderungannya untuk saling berinteraksi.
Sebuah model merupakan
penerdehanaan gambarab dari kenyataan ,melalui pengaturan aspek-aspek ini hanya
membuat model tertarik.Tujuan utamanya adalah:
1. Membantu
kita mengembangkan teori yang mengarahkan penelitian perilaku konsumen
2. Sebagai
dasar untuk m,empelajari pengetahuan yang terusberkembang tentang perilaku
konsumen
Kedua hal tersebut
membantu kita untuk berfikir sistematis dan logis tentang konsumen.Dengan tahap
pertama ,identifikasi variable yang relevan,kedua menunjukkan karakteristik
masina-masing, ketiga menganalisa hubungan diantara variable-variable tersebut
dimana mereka saling mempengaruhi. Menurut Philip
Kotler (2000) pada tahap permulaan ,para pemasar dapat memperoleh
pengertian yang jelas mengenai konsumen melalui pengalaman sehari –hari pada
waktu menjual sesuatu kepada para konsumen.Tahap selanjutnya , para manajer
berpaling pada kegiatan penilitian konsumendiman mereka harus mengeluarkan biaya yang lebih
besar dari apa yang pernah mereka belanjakan untuk mempelajari konsumen.
2.1.6 Perilaku Pembelian
Menurut Kotler
(2002:183) factor-faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen yaitu:
a.
Faktor kebudayaan
Kebudayaan
mempunyai pengaruh paling luas dan
mendalam terhadap perilaku konsumen. Terdiri dari budaya ,sub budaya, dan kelas
social. Budaya yang merupakan karakter yang paling penting dari suatu social
yang membedakannya dari kelompok budaya lain menjadi penentu dan keinginan dan
perilaku yang paling mendasar.Masing-masing budaya terdiri dari sub budaya yang
nemberikan lebih banyak cirri-ciri dan sosialisasi.Sub budaya adalah suau
kelompok homogeny atas sejumlah orang yang berbagai menjadi beberapa bagian
dari keseluruhan budaya. Masyarakat dalan suatu budaya dan sub budaya dan
sesungguhnya terbagi dalam setara dan kelas social.Kelas social merupakan
sekelmpok orang yang sama-sama mempertinmbangkan secara dekat persamaan
diantara mereka sendiri.
b.
Faktor sosial
Pada umumnya konsumen
sering meminta pendapat dari orang sekitar dan lingkungannya tentang produk apa
yang akan dibeli. Karena itulah
linkungan social memberikan pengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor social
terdiri dari tiga bagian, yaitu: kelompok acuan, keluarga, dan peranan .
Kelompok acuan adalah semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap
sikap atau perilaku seseorang . Keluarga sebagai organisasi pembelian consumen
yang yang palina penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan
seseorang dalam membeli barang sehari-hari sedangkan peran meliputi egiatan
yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk dapat
menggambarkan peran dan status pemakainnya.
c.
Faktor pribadi
Mulai
dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua,manusia selalu membutuhkan barang dan
jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi oleh keadaan
ekonomi dan gaya hidup yang bersangkutan.Gaya hidup adalah cara hidup seseorang
yang terlihat melalui aktivitas sehari-hari ,minat dan pendapat
seseorang.Seseorang dengan pendapatan yang tinggi dan gaya hidup mewah tentunya
akan menentukan pilihan pada barang dan jasa yang berkualitas.Selain itu
kepribadian dan konsep sangat mempengaruhi pilihan produk.Konsep diri adalah
bagaimana konsumen mempersiapkan diri mereka sendiri , yang meliputi sikap, persepsi, keyakinan, danevaluasi diri.
Karena sangat berguna dalam menganalisis perilaju konsumen sehingga banyak
perusahaan menggunakan konsp yang berhubungandengan lepribadian
seseorang.Menurut Kotler (2002 : 204)tujuan pemasaran adalah memenuhi dan
memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan yang menhadi sasaran.Pada bidang
perilaku konsumen ini bagaimana individu , kelompok , dan organisasi memilih,
membeli, memakai ,dan membuang barang , jasa, gagasan atau pengalaman dalam
rangka memuaskn kebutuhan dan hasrat mereka. Para perusahaan yang cermat
melakukan riset atau kuisioner atau risit
atau proset keputusan pembelian
yang ada dalam jenis produk mereka.
2.1.7 Tahap-Tahap Dalam Membuat Keputusan
Pembelian Suatu Poduk
a. Pengenalan masalah
Proses pembelian
dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan.Pembeli merasakan
perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya.Kebutuhan
umum seseoranag seperti lapar ,haus , saat mencapai tittik tertentu dapat menjadi
sebuah dorongan. Kebutuhan juga dapat ditimbulkan oleh rangsangan eksternal
seperti ketika seseorang melihat iklan mobil dan ingin membelinya. Dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen pemasar dapat mengidentifikasi
rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu jenis produk.
Pemasar kemudian dapat membangkitkan strategi pemasaran yang memicu minat
konsumen.
b. Pencarian informasi
saat
seseorang memulai menyadari kebutuhannya, maka pilihan produk dan merk harus
diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam mencari berbagai alternative
pilihan untuk memasukkan kebutuhan, seseorang konsumen dipengaruhi oleh
factor-faktor seperti beberapa banyak waktu, beberapa banyak informasi dari
masa lalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki oleh konsumen. Yang
menjadi minat utama pemasaran adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi
acuan konsumen dan pengaruh relative dari setiap sumber tersebut terhadap
kepuasan pembelian selanjutnya. Secara umum konsumen mendapatkan informasi
tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu sumber yang didomonasi oleh
pemasar.
c. Evaluasi alternatif
Jika
semua alternatif yang wajar telah diidentifikasi, konsumen harus
mengevaluasinya satu persatu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian.
Kriteria evaluasi yang dipakai konsumen mencakup pengalaman masa lalu dan sikap
terhadap aneka merk. Konsumen juga mendengarkan tanggapan-tanggapan keluarga
dan kelompok lain. Beberapa konsep dasar akan dapat membantu pemasar dalam
memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu
kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga,
konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda
dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan.
d. Keputusan pembelian
Setelah
mencari dan mengevaluasi berbagai alternative untuk memenuhi kebutuhan,
konsumen pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak
membeli, jika keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat
rangkaian keputusan yang menyangkut merk, harga, tempat penjualan, warna dan
lain-lain.
e. Perilaku pasca pembelian
Saat
membeli suatu produk, bagi seorang konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan
ketidakpuasan tertentu. Perasaan konsumen setelah melakukan pembelian dapat
mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakan oleh
konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut. Biasanya konsumen
akan mengalami kecemasan purna beli, kecemasan ini disebut disonasi kognitif purna beli yang terjadi karena setiap alternatif
yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan kekurangan.
2.1.8 Kerngka Pemikiran
Keterangan:
X1.1
: Harga yang ditetapkan X1.2
: Discount
X2.1
: Iklan X2.2
: Publisitas
X3.1
: Daya tahan produk Y.2 : Gaya hidup
X3.2
: Kenyamanan dalam penggunaan
Y.1
: Kebutuhan konsumen
2.1.9 Hipotesis
1.
Diduga variabel harga sepatu merk new
era berpengaruh terhadap perilaku pembelian di SMK N 2 Pacitan
2.
Diduga variabel promosi sepatu merk new
era berpengaruh terhadap perilaku pembelian di SMK N 2 Pacitan
3.
Diduga variabel kualitas sepatu merk new
era berpengaruh terhadap perilaku pembelian di SMK N 2 Pacitan
4.
Diduga variabel harga, promosi, kualitas
sepatu merk new era berpengaruh terhadap perilaku pembelian di SMK N 2 Pacitan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
3.1.1
Lokasi penelitian
Penelitian
ini mengambil lokasi pada SMK N 2 Pacitan dengan alamat Jl. Walanda Marimis no.
2 Pacitan. Lokasi ini dipilih karena mayoritas murid-murid di SMK menggunakan
sepatu merk new era.
3.2 Populasi dan sampel penelitian
3.2.1
Populasi penelitian
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh murid kelas 2 APK (Akomodasi Perkantoran)
yang menggunakan sepatu merk new era angkatan 2013 / 2014.
3.2.2
Sampel penelitian
Karena
populasi yang terlalu besar yaitu 120 orang keterbatasan waktu dan tenaga yang
dimiliki maka jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 24 responden yang
terdapat dalam populasi tersebut. Dimana menurut Suharsimi Arikunto (2002: 112)
jika Populasi 120 orang maka diambil 20% dari jumlah populasi.
3.2.3
Kriteria sampel
Kriteria
sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa-siswi yang menggunakan sepatu
merk new era 24 murid.
3.3 Metode Pengambilan Data
3.3.1
Jenis data
Data
merupakan salah satu komponen penelitian, artinya tanpa tanda tidak akan ada
penelitian. Data dalam penelitian harus valid atau benar, karena jika tidak
valid maka akan menghasilkan informasi yang keliru atau salah. Dalam penelitian
ini, ada dua jenis data yang diperlukan yaitu data primer dan data skunder.
Data
primer adalah data yang diperoleh penyusun dari lapangan, yaitu dari hasil
kuesioner yang diberikan oleh penulis kepada responden yang menggunakan sepatu
merk new era di SMK N 2 Pacitan.
Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari pustaka maupun referensi lain yang
mengandung terhadap pemecahan dari masalah yang diteliti, seperti buku, jurnal,
dan artikel.
3.3.2
Metode pengambilan data
Data
penelitian ini, metode pemberian data yang digunakan adalah menggunakan angket,
kuesioner. Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon
atas dasar pertanyaan tersebut. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala likert’s. Menurut Slamet santoso
(2010,h.31) skala likert’s digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Alat
ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah skala
perilaku pembelian dan skala harga, promosi, dan kualitas sepatu merk new era.
Kedua skala tersebut memiliki 5 (lima) pilihan jawaban yaitu:
Sangat
Setuju (SS) nilai 5
Setuju
(S) nilai 4
Ragu-ragu
(RR) nilai 3
Tidak
Setuju (TS) nilai 2
Sangat
Tidak Setuju (STS) nilai 1
3.4 Definisi Operasional Variabel
Sesuai
dengan tujuan penelitian ini variabel yang akan diuji digali dari konsep
tentang berbagai variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen.
Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah perilaku pembelian
siswa-siswi yang menggunakan sepatu new era di SMK N 2 Pacitan. Dan variabel
Independen (X) dalam penelitian ini adalah harga, promosi dan kualitas merk new
era yang dijabarkan sebagai berikut:
3.4.1
Variabel independen
Harga
( X1 ): nilai yang diberikan seseorang terhadap produk
sepatu new era. Indikatornya adalah:
X1.1 Harga yang ditetapkan
X1.2 Discount
Promosi
( X2 ): semua aktivitas komunikasi dan perancangan insentif
untuk membangun persepsi pelanggan yang dihendaki.
X2.1 Iklan
X2.2 Publisitas
Kualitas
( X3 ): ciri atau sifat yang suatu produk atau pelayanan
yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau
yang tersirat.
X3.1 Daya tahan produk
X3.2 Kenyamanan dalam penggunaan
3.4.2 Variabel dependen (Y)
Perilaku pembelian (Y): berhubungan
dengan menjawab pertanyaan apa yang dibeli, dalam menilai, mengidentifikasi,
didefinisikan dan diukur produk yang akan dipilihnya.
Y.1 Kebutuhan konsumen
Y.2 Gaya hidup
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Regresi
Linier Berganda
Uji
ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variable bebas, harga (), promosi (), dan kualitas () terhadap variable perilaku pembelian (Y). Persamaan regresi
yang digunakan:
Dimana:
Y : perilaku pembeliaan
: harga
: promosi
: kualitas
a : konstanta
b : 1,2,3
koefisien regresi
e : variabel pengganggu
3.5.2
Pengujian Hipotesis
Uji t (uji
persial)
Digunakan
untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel independen secara
persial terhadap variabel dependen. Uji dilaksanakan dengan langkah
membandingkan t hitung dengan t tabel.
Rumus
=
Dimana:
b : koefisien regresi
sb : standart error dari variabel independen
Uji
F (uji serempak)
Digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh
variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen. Uji
dilaksanakan dengan langkah membandingkan nilai dari F hitung dengan F tabel.
Dimana :
R2
: koefisien determinasi
K : jumlah variabel bebas
N : jumlah data
3.5.3 Uji
Validitas
Menurut Slamet Santoso (2010,h.97) uji validitas
digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun yang ditulis valid
atau tidak. Maka perlu diuji dengan uji korelasi antara nilai tiap-tiap item
pertanyaan dengan nilai total kuesioner tersebut. Untuk item-item pertanyaan
yang tidak valid harus dibuang atau tidak dipakai sebagai instrument
pertanyaan. Rumus korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment yaitu:
rxy
: korelasi product moment
x : skor dari tiap item
n : jumlah sampel
y : skor total dari semua item
Apabila
r hitung > r tabel berarti valid
Apabila
r hitung < r tabel berarti tidak valid
3.5.4 Uji
Reliabilitas
Menurut santoso
(2010,h.97-98) reliabilitas merupakan suatu ukuran
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dengan kata
lain menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tersebut tetap konsisten jika
dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah memenuhi uji validitas dan yang
tidak memenuhi maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas.
Menurut Prof Dr. Suharsimi Arikunto (2002,h.154)
reliabilitas adalah suatu instrument yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Uji reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan rumus
alpha cronbranch’s mendekati 1. Kuesioner dikatakan reable jika mempunyai alpha 0,5. Adapun rumus alpha cronbranch’s
r11=
reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
= jumlah varians butir
= varians total
3.5.5 Koefisian
Determinasi
Merupakan teknik yang digunakan untuk mengukur
hubungan / pertautan antara variabel dependen, perilaku pembelian (Y) dengan
beberapa variabel independen, harga (x1), promosi (x2),
dan kualitas (x3) secara bersama-sama
Formula
yang digunakan:
Dimana :
R2
: koefisien determinasi berganda
X1 : harga
X2 : promosi
X3 : kualitas
Y : perilaku pembelian
b :1,2,3 koefisien
regresi